Jumat, 18 November 2016

Sejarah desa dolago

A. Sejarah Singkat Desa Dolago
Desa Dolago merupakan desa yang diapit oleh Dua desa diantaranya adalah sebelah utara di batasi oleh Desa Boyontongo, sebelah selatan di batasi oleh Desa Masari.
Sejarah singkat terbentuknya desa ini, mula-mula desa ini tidak adanya seorang penguasa yang memimpin masyarakat Desa Dolago Pada waktu itu, sehingga muncul istilah Tamalanggai yang artinya dimana suatu orang yang mempunyai kelebihan didalam kekuatan, pemikiran, ketegasan dan kewibawaan maka itulah yang menjadi pemimpin dan panutan bagi masyarakat  Dolago.
Pada tahun 1602 SM, Asal mula nama Dolago berasal dari nama sebuah pohon, yang dimana pohon tersebut memiliki kelebihan yaitu memiliki lingkaran pohon sama dengan delapan orang yang membentangkan tangannya di lingakaran pohon tersebut, dan tidak memiliki satu pun bibit atau tunasnya didaerah Dolago. 
Pada zaman itu hanya terdapat bahasa ta’a yang pencetusnya adalah Lalofe (orang kaili asli) dan yang kedua Labaresi (orang kaili asli). Diciptakan bahasa ta’a tersebut disebabkan karena para pencetus wilayah dolago tidak mau menerima masuknya penjajahan kolonial Belanda, sehingga pejuang dari Dolago tidak mau mengikuti dan memakai bahasa tara yang di terapkan oleh  kerajaan Parigi, sehingga munculah peperangan antara kerajaan dolago dengan kerajaan parigi yang mengakibatkan korban berjatuhan di kedua belah pihak sama banyak. 
Sampailah momen tersebut dapat di ingat dengan adanya nama jalan yang ada di desa dolago, yaitu :
1. Jalan Futavula yang artinya jatuhnya tombak.
2. Jalan Pepana yang artinya saling memanah.
Pada waktu itu yang bisa menghentikan peperangan kedua beleh pihak adalah campur tangan pemerintah Kolonial Belanda yang beribukota di kerajaan Parigi, dengan cara menculik kedua tokoh pejuang yang namanya adalah Lalofe dan Labaresi tersebut.
Adapun susunan nama nama Kepala Kampung yang pernah menjabat dan memimpin Desa Dolago di saat itu adalah sebagai berikut:
1. Fuku Pai dari suku Kaili asli.
2. Musahada dari suku Kaili asli
3. Muhammad Amin dari suku Bugis atas persetujuan dari Raja Sulawesi Selatan yang meminta untuk membantu membuka, mencetak sawah dan kebun di tempat tersebut.
4. Manatola Ampoi suku asli Kaili
5. Andi Maluro Pandake suku asi Kaili
6. Andi Palila suku asli Kaili
7. T’S Baha suku asli Kaili
8. Raja Kilang suku asli Kaili
9. Kamarudin Laria suku asli Kaili
10. L. Nduku suku asli Kaili ( definitive 1980 s/d 1986 )
11. Buhari suku asli Bugis ( 1987 s/d 1994 )
12. Hikmad S. Nau ( menjabat 27 hari saja )
13. Pth.Husaian Latoba ( 1995 s/d 1997 ) suku Bugis
14. Andi Pala ( 1997 s/d 2003 ) suku Kaili asli
15. Pth.Andi Pala ( 2004 s/d 2007 ) suku Kaili asli
16. Andi Pala (2007 s/d 2014 )
17. Arsyad latobba (2014 s/d

1.1 Kondisi Geografis
Desa Dolago merupakan suatu wilayah yang terdapat di Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong yang berjarak kurang lebih 98 Km dari Kota Palu. Keadaan goeografisnya adalah dataran tinggi 13 s/d 33 meter di atas permukaan air laut.
* Secara geografis Desa Dolago berbatasan dengan wilayah seperti :
Sebelah Utara :   Desa Boyantongo
Sebelah Timur :   Teluk Tomini
Sebelah Selatan :   Desa Masari
Sebelah Barat :   Kabupaten Sigi Biromaru
* Adapun periodesasi kepemimpinan Desa Dolago yaitu yang baru untuk periode 2014-2020 dipimpin oleh Bapak Arsyad Latobba. Dalam pemerintahan bapak Arsyad Latobba di bantu oleh beberapa kaur yang antara lain adalah Kaur Pemerintahan, Kaur Keuangan, Kaur Kesra, Kaur Pembangunan, Kaur Umum dan juga di bantu oleh Ketua BPD dan Sekretaris Desa.
1.2 Kondisi Demografis
Tipologi
Desa Dolago merupakan daerah dataran dan pegunungan. Daerah dataran terdiri dari daratan dan daerah pantai
Iklim
Kondisi iklim di daerah Dolago memilki 2 musim, yaitu:
1. Musim hujan yang selang waktu selama 6 bulan mulai dari bulan April s/d September.
2. Musim panas yang selang waktu selama 6 bulan juga mulai dari bulan Oktober s/d Maret
Perkebunan
Di Desa Dolago hasil perkebunannya meliputi tanaman coklat dan tanaman kelapa yang kesemua itu menjadi sumber pendapatan alam desa Dolago.
Sumber Daya Air
Mata air
Sumur galian dan
Irigasi yang mengaliri sawah – sawah masyarakat yang mengalir dari dusun V  ke dusun I.
Perikanan
Jenis perikanan di peroleh masyarakat dengan menggunakan sistem  dan secara tradisional dan pembuatan empang yang isinya ikan bandeng  yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Dolago.
Mata pencaharian pokok
- Petani, buruh/swasta, PNS, pengrajin, pedagang, nelayan, montir, bidan dan masih banyak yang lain.
Agama
- Islam :  3.366 orang
- Kristen :     164 orang
Etnis/Suku
- Kaili :  49 %
- Bugis :  49 %
- Jawa, Bali dan Gorontalo : 2 %
Penduduk
Jumlah Penduduk :    3.530 orang
Laki-laki :    1.814 orang
Perempuan :    1.716 orang
Kepala Keluarga :       896 KK                     
- Kepala Rumah Tangga :       845 RT
1.3. Kondisi Sosial Budaya Dan Ekonomi
Kondisi sosial budaya di daerah ini dapat dikatakan cukup baik, hal ini terlihat kegotong royongan yang ada di lingkungan masyarakatnya. Masyarakat Dolago didominasi suku Kaili dan Bugis dengan bahasa sehari-hari Kaili Ta’a dan Bugis,
Adapun komoditi pertanian yang diusahakan oleh masyarakat dilahan pertaniannya  adalah :
Padi
Coklat
Kelapa
B. Peta Desa ( Terlampir)

1 komentar: